Batman Begins - Help Select

Rabu, 01 Januari 2014

MAKANIKA TANAH DALAM ILMU SIPIL

                      

PENGERTIAN MEKANIKA TANAH
Ilmu Mekanika Tanah adalah ilmu yang alam perkembangan selanjutnya akan mendasari dalam analisis dan desain perencanaan suatu pondasi. Sehingga para siswa disini dituntut untuk dapat membedakan antara mekanika tanah dengan teknik pondasi.



Mekanika tanah adalah suatu cabang dari ilmu teknik yang mempelajari perilaku tanah dan sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja. Sedangkan Teknik Pondasi merupakan aplikasi prinsip-prinsip Mekanika Tanah dan Geologi. , yang digunakan dalam perencanaan dan pembangunan pondasi seperti gedung, jembatan, jalan, bendung clan lain-lain. Oleh karena itu perkiraan dan pendugaan terhadap kemungkinan adanya penyimpangan dilapangan dari kondisi ideal pada mekanika tanah sangat penting dalam perencanaan pondasi yang benar.



Agar suatu bangunan dapat berfungsi secara sempurna, maka seorang insinyur harus bisa membuat
perkiraan dan pendugaan yang tepat tentang kondisi tanah dilapangan.

Mekanika tanah adalah bagian dari geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari ilmu teknik sipil, dalam bahasa Inggris mekanika tanah berarti soil mechanics atau soil engineering dan Bodenmechanik dalam bahasa Jerman.



Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya "Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher Grundlage" (Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga Terzaghi disebut sebagai "Bapak Mekanika Tanah".

1. DEFINISI MEKANIKA TANAH

Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari:

·         Agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu sama lain

·         Zat Cair

·         Gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara butiran mineral-mineral padat tersebut

Tanah berguna sebagai pendukung pondasi bangunan dan juga tentunya sebagai bahan bangunan itu sendiri (contoh: batu bata).

Sejarah terjadinya tanah, pada mulanya bumi berupa bola magma cair yang sangat panas.Karena pendinginan, permukaannya membeku maka terjadi batuan beku. Karena proses fisika (panas, ding in, membeku dan mencair) batuan tersebut hancur menjadi butiran-butiran tanah (sifat-sifatnya tetap seperti batu aslinya : pasir, kerikil, dan lanau.) Oleh proses kimia (hidrasi, oksidasi) batuan menjadi lapuk sehingga menjadi tanah dengan sifat berubah dari batu aslinya.

Disini dikenal Transported Soil: adalah tanah yang lokasinya pindah dari tempat terjadinya yang disebabkan oleh Miran air, angin, dan es dan Residual Soil adalah tanah yang tidak pindah dari tempat terjadinya.

Oleh proses alam, proses perubahan dapat bermacam-macam dan berulang. Batu menjadi tanah karena pelapukan dan penghancuran, dan tanah bisa menjadi batu karena proses pemadatan, sementasi. Batu bisa menjadi batu jenis lain karena panas, tekanan, dan larutan.



Batuan dibedakan :
-           Batuan beku (granit, basalt).

-           Batuan sedimen (gamping, batu pasir).

-           Batuan metamorf (marmer).

Tanah terdiri atas butir-butir diantaranya berupa ruang pori. Ruang pori dapat terisiudara dan atau air. Tanah juga dapat mengandung bahan-bahan organik sisa atau pelapukantumbuhan atau hewan. Tanah semacam ini disebut tanah organik.


a.     Perbedaan Batu dan Tanah
      Batu merupakan kumpulan butir butirmineral alam yang saling terikat erat dan kuat. Sehingga sukaruntuk dilepaskan. Sedangkan tanah merupakan kumpulan butir butir min al alam yang tidak melekat atau melekat tidak erat, sehingga sangat mudah untuk dipisahkan. Sedangkan Cadas adalah merupakan peralihan antara batu dan tanah.



b.     Jenis-Jenis Tanah 
    Fraksi-fraksi tanah (Jenis tanah berdasarkan ukuran butir)
(1). kerikil (gravel)   2.00 mm

(2). pasir (sand)       2.00 — 0.06 mm

(3). lanau (silt)    0.06 — 0.002 mm

(4). lempung (clay)    0.002 mm


Pengelompokan jenis tanah dalam praktek berdasarkan campuran butir
(1).           Tanah berbutir kasar adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupa pasir dan kerikil.

(2).           Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupa lempung dan lanau.

(3).           Tanah organik adalah tanah yang cukup banyak mengandung bahan-bahan organik.




Pengelompokan tanah berdasarkan sifat lekatannya
(1).           Tanah Kohesif : adalah tanah yang mempunyai sifat lekatan antara butir-butirnya. (tanah lempungan = mengandung lempung cukup banyak).

(2).           Tanah Non Kohesif : adalah tanah yang tidak mempunyai atau sedikit sekali lekatan antara butir-butirnya. (hampir tidak mengandung lempung misal pasir).


(3).           Tanah Organik : adalah tanah yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan organik. (sifat tidak baik).



SUMBER :
o   http://duniatekniksipil.web.id/1371/galian-tanah-terjal/

1 komentar: